Wednesday, October 07, 2009

Perlombaan Netflix Berakhir

Pernah dengar kata Netflix? Bagi para penggemar dan pemerhati film, khususnya film Hollywood, semustinya nama ini tidak asing lagi. Netflix adalah sebuah perusahaan rental film online. Sebagai sebuah perusahaan rental, Netflix betul-betul serius dalam menjalankan bisnisnya. Merekomendasikan judul film apa yang pantas dinikmati oleh pelanggannya adalah salah satu perhatian mereka.

Dalam skema bisnis Netflix, jika seseorang menyukai sebuah genre film, maka jika Netflix memiliki judul-judul film baru dengan genre yang sama, seharusnya Netflix merekomendasikan judul film baru tersebut. Ini sesungguhnya adalah hal yang sangat wajar. Perusahaan lain seperti Amazon juga melakukan hal yang sama. Bahkan Google dan Yahoo pun, jika diperhatikan, selalu menampilkan tautan (link) iklan yang entah bagaimana caranya, bisa dikatakan sesuai dengan apa yang kita minati.

Persoalan besarnya adalah bagaimana caranya? Bagaimana perusahaan-perusahaan besar itu bisa mengetahui apa minat kita, dan pada gilirannya kemudian merekomendasikan produk-produk barang atau jasa yang kemungkinan besar akan kita lirik.

Semakin sering seseorang berbelanja jenis produk tertentu, semakin besar pula kemungkinan dia untuk membelanjakan uangnya untuk produk-produk sejenis. Cukup masuk akal, ya nggak? Dalam kasus Netflix, semakin sering seseorang menikmati film-film genre tertentu, maka tentu saja orang ini akan senang jika Netflix memberitahukan keberadaan judul-judul film baru dari genre tersebut. Dengan kata lain, Netflix ingin memanjakan pelanggannya, yang nanti pada gilirannya akan menambah pemasukan bagi Netflix.

Dalam rangka menjawab pertanyaan besar "bagaimana caranya" itu, Netflix mengadakan sebuah kontes besar dengan hadiah yang tidak tanggung-tanggung: 1 miliar dollar US! Kompetisi ini dimulai pada tahun 2006 yang lalu, dan selama tiga tahun terakhir membangkitkan setidaknya 51.000 kelompok peneliti untuk mengembangkan algoritma terbaik yang dapat memprakirakan film apa yang akan disukai oleh masyarakat. Bukan hal yang aneh sedemikian banyak orang ingin memperebutkan hadiah sebesar itu!

Kontes diselenggarakan dengan cara Netflix menyediakan sekumpulan data berukuran sangat besar, berisi data historis film-film apa saja yang pernah disewa oleh para pelanggan Netflix. Tentu saja identitias para pelanggannya disamarkan. Tugas dari para kontestan adalah membuat algoritma yang belajar dari data historis tersebut, untuk meningkatkan tingkat keakuratan prediksi jenis film yang akan disukai orang. Tugas ini tampak sekilas sangat sederhana, tapi dengan jumlah data yang sangat besar, tugas ini bukan sebuah hal yang sepele.

Netflix akan menilai prestasi dari setiap kelompok dengan jalan masing-masing kelompok mengirimkan hasil prediksi yang mereka hasilkan dengan algoritma yang dikembangkan.

Pada akhirnya, tanggal 21 September 2009 kemarin, hadiah itu diberikan kepada satu kelompok bernama BellKor Pragmatic Chaos. Menurut situs KDD Nuggets, tim BellKor menang dari tim lain yang memiliki prestasi sebanding sepanjang perjalanan kontes, karena BellKor mengirimkan hasil akhir mereka 10 menit sebelum hasil yang dikirimkan oleh tim Ensemble. Bayangkan, hanya perbedaan 10 menit membuat mereka bisa memenangkan hadian 1 miliar dollar!

Jika dilongok lebih jauh, algoritma buatan BellKor mampu meningkatkan tingkat ketelitian prediksi dari 10.09 persen menjadi 10.1 persen! Sebagai pembanding, Netflix menggunakan satu data set yang hanya bisa diakses oleh Netflix sendiri, dan hasilnya algoritma BellKor mampu meningkatkan tingkat ketelitian sebanyak 10.6 persen.

Beberapa tautan di dalam artikel ini bisa anda telusuri untuk mendapatkan informasi lebih detil tentang Kontes Netflix dan tim BellKor.

No comments:

Post a Comment