Thursday, October 29, 2009

Sinetron Antah Berantah

Tersebutlah sebuah negeri, di mana sinetron tak bermutu terus diputar demi mengejar rating. Cerita yang seharusnya sudah berakhir dipaksakan berlanjut dengan pemunculan tokoh-tokoh baru, alur cerita yang dipaksakan dan tidak masuk akal. Apapun diupayakan agar iklan terus datang mengalir, mendatangkan rejeki bagi mereka yang terlibat di dalam produksi sinetron. Utamanya para artis yang entah dari mana datangnya, siapa riwayatnya, asal punya nama berbau-bau Western atau Indo, wajah cantik dan tampan, jadilah dia kecipratan rejeki iklan yang menumpang tingkat rating tinggi dari sinetron yang bersangkutan.

Mungkin kondisi yang sama terjadi pada kehidupan nyata negeri itu, ketika skenario tak masuk akal dan dipaksakan dibuat, untuk memangkas kekuasaan lembaga pamungkas yang punya potensi memangkas rejeki para koruptor tengik yang entah dari mana datangnya, siapa riwayatnya, asal punya kuasa dan dana, membungkam mulut para hakim dan polisi yang kelaparan karena gaji bulanan mereka tak cukup memberi makan anak istri.

Menulis kekesalan di blog pun terancam penangkapan, dengan alasan yang dicari-cari, dengan alasan mencemarkan nama baik.

Mau dibawa ke mana negeri itu?

Monday, October 19, 2009

Ayat-ayat Gempa Tuk Gathuk

Beberapa saat setelah gempa di Sumatera Barat terjadi tanggal 30 September 2009 yang lalu, beredar pesan pendek tentang 'kecocokan' ayat alQuran, surat 17 ayat 16 yang terjemahannya sebagai berikut:

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Ayat Quran ini oleh sebagian umat Islam dianggap bertepatan dengan waktu terjadinya gempa, yang dikatakan, menurut pesan pendek yang beredar tersebut, terjadi tepat pada pukul 17.16 waktu Indonesia bagian barat.

Sebagian orang menerima pesan pendek itu dengan takjub, seolah membuktikan bahwa alQuran, kitab suci umat Islam, terbukti kebenarannya.

Alhamdulillah, saya sendiri tidak sempat menerima kiriman pesan pendek yang dimaksud. Semoga ini menjadi bukti nyata bahwa sebagian besar umat Islam di Indonesia tidak begitu saja menerima dan menyebarkan pesan-pesan semacam ini.

Jika merujuk mesin pencari Google dengan memasukkan permintaan 'ayat-ayat gempa sumatera barat', banyak ditemui berbagai artikel berkaitan dengan masalah ini. Mungkin juga salah satunya artikel yang saya tulis ini.

Saya sendiri Muslim. Bagi saya, isi pesan pendek tersebut sangat disayangkan dikirim oleh umat Islam. Sesungguhnya membuktikan kebenaran alQuran sebagai wahyu dari Allah tidak dilakukan dengan cara demikian. Membuktikan kebenaran Quran dengan menunjukkan kejadian yang 'kebetulan' cocok dengan ayat-ayat tertentu justru menunjukkan bahwa alQuran adalah kitab kebetulan, bukan kitab yang berisi dengan kebenaran sejati. Saya merasa perlu menuliskan beberapa hal yang semoga menghindarkan cara berpikir yang tidak sepantasnya dalam memahami alQuran.

  1. Penomoran ayat alQuran dilakukan pada masa khalifah, setelah nabi Muhammad wafat. Masing-masing ayat turun dalam urutan kronologis yang belum tentu sesuai dengan waktu pukul 17.16.
  2. Jika kejadian bencana alam memang benar kebetulan cocok dengan ayat-ayat yang tercantum di dalam alQuran, mengapa kita tidak melakukan antisipasi sebelumnya? Bukankah kalau memang benar ada kecocokan, seharusnya kita sudah mengetahui bahwa pada pukul 17.16 akan terjadi musibah?
  3. Bagaimana dengan ayat-ayat dalam alQuran yang bernomor lebih daripada 59? Apakah mereka tidak memiliki kecocokan dengan kejadian dan peristiwa yang terjadi? Atau, apakah mereka sama sekali tidak ada gunanya?
  4. Jika memang benar ada kecocokan, harusnya akan lebih hebat jika umat Islam dapat memberikan peringatan kepada dunia, bahwa pada pukul sekian menit sekian akan terjadi musibah bencana. Mengapa tidak ada peringatan semacam ini sama sekali dari umat Islam sebelum gempa terjadi?
  5. Dikatakan dalam pesan pendek itu ayat surat 17 ayat ke-16 cocok dengan waktu kejadian. Mengapa yang dijadikan patokan adalah waktu Indonesia bagian barat? Mengapa tidak digunakan waktu GMT atau waktu Mekkah? Mengapa tidak diperhatikan surat 10 ayat 16 atau surat 13 ayat 16?
  6. Jika diperhatikan isi ayatnya, apakah kita tidak menyakiti perasaan orang asli Sumatera Barat? Apakah dengan isi ayat yang demikian berarti orang Sumatera Barat adalah orang yang paling banyak durhaka sehingga merekalah yang layak terkena azab gempa? Sungguh naif pemikiran semacam ini.
  7. AlQuran itu sepatutnya dipahami secara keseluruhan. Jangan hanya dipahami satu ayat, sementara ayat-ayat lain diabaikan. Nomor ayat yang 'kebetulan' cocok dengan waktu kejadian cenderung menggiring alam pikiran kepada takhayul, yang justru tidak disukai dalam Islam.
Sumber rujukan:
1. e-quran, http://e-quran.sourceforge.net/chapter/017.html

Tuesday, October 13, 2009

Google SideWiki

This is a wonderful Relevance Feedback mechanism. Really helpful, and useful too!

in reference to: Google Sidewiki (view on Google Sidewiki)

Wednesday, October 07, 2009

Perlombaan Netflix Berakhir

Pernah dengar kata Netflix? Bagi para penggemar dan pemerhati film, khususnya film Hollywood, semustinya nama ini tidak asing lagi. Netflix adalah sebuah perusahaan rental film online. Sebagai sebuah perusahaan rental, Netflix betul-betul serius dalam menjalankan bisnisnya. Merekomendasikan judul film apa yang pantas dinikmati oleh pelanggannya adalah salah satu perhatian mereka.

Dalam skema bisnis Netflix, jika seseorang menyukai sebuah genre film, maka jika Netflix memiliki judul-judul film baru dengan genre yang sama, seharusnya Netflix merekomendasikan judul film baru tersebut. Ini sesungguhnya adalah hal yang sangat wajar. Perusahaan lain seperti Amazon juga melakukan hal yang sama. Bahkan Google dan Yahoo pun, jika diperhatikan, selalu menampilkan tautan (link) iklan yang entah bagaimana caranya, bisa dikatakan sesuai dengan apa yang kita minati.

Persoalan besarnya adalah bagaimana caranya? Bagaimana perusahaan-perusahaan besar itu bisa mengetahui apa minat kita, dan pada gilirannya kemudian merekomendasikan produk-produk barang atau jasa yang kemungkinan besar akan kita lirik.

Semakin sering seseorang berbelanja jenis produk tertentu, semakin besar pula kemungkinan dia untuk membelanjakan uangnya untuk produk-produk sejenis. Cukup masuk akal, ya nggak? Dalam kasus Netflix, semakin sering seseorang menikmati film-film genre tertentu, maka tentu saja orang ini akan senang jika Netflix memberitahukan keberadaan judul-judul film baru dari genre tersebut. Dengan kata lain, Netflix ingin memanjakan pelanggannya, yang nanti pada gilirannya akan menambah pemasukan bagi Netflix.

Dalam rangka menjawab pertanyaan besar "bagaimana caranya" itu, Netflix mengadakan sebuah kontes besar dengan hadiah yang tidak tanggung-tanggung: 1 miliar dollar US! Kompetisi ini dimulai pada tahun 2006 yang lalu, dan selama tiga tahun terakhir membangkitkan setidaknya 51.000 kelompok peneliti untuk mengembangkan algoritma terbaik yang dapat memprakirakan film apa yang akan disukai oleh masyarakat. Bukan hal yang aneh sedemikian banyak orang ingin memperebutkan hadiah sebesar itu!

Kontes diselenggarakan dengan cara Netflix menyediakan sekumpulan data berukuran sangat besar, berisi data historis film-film apa saja yang pernah disewa oleh para pelanggan Netflix. Tentu saja identitias para pelanggannya disamarkan. Tugas dari para kontestan adalah membuat algoritma yang belajar dari data historis tersebut, untuk meningkatkan tingkat keakuratan prediksi jenis film yang akan disukai orang. Tugas ini tampak sekilas sangat sederhana, tapi dengan jumlah data yang sangat besar, tugas ini bukan sebuah hal yang sepele.

Netflix akan menilai prestasi dari setiap kelompok dengan jalan masing-masing kelompok mengirimkan hasil prediksi yang mereka hasilkan dengan algoritma yang dikembangkan.

Pada akhirnya, tanggal 21 September 2009 kemarin, hadiah itu diberikan kepada satu kelompok bernama BellKor Pragmatic Chaos. Menurut situs KDD Nuggets, tim BellKor menang dari tim lain yang memiliki prestasi sebanding sepanjang perjalanan kontes, karena BellKor mengirimkan hasil akhir mereka 10 menit sebelum hasil yang dikirimkan oleh tim Ensemble. Bayangkan, hanya perbedaan 10 menit membuat mereka bisa memenangkan hadian 1 miliar dollar!

Jika dilongok lebih jauh, algoritma buatan BellKor mampu meningkatkan tingkat ketelitian prediksi dari 10.09 persen menjadi 10.1 persen! Sebagai pembanding, Netflix menggunakan satu data set yang hanya bisa diakses oleh Netflix sendiri, dan hasilnya algoritma BellKor mampu meningkatkan tingkat ketelitian sebanyak 10.6 persen.

Beberapa tautan di dalam artikel ini bisa anda telusuri untuk mendapatkan informasi lebih detil tentang Kontes Netflix dan tim BellKor.

Open Source Data Mining di Indonesia

Apa yang bisa dilakukan dengan perangkat-perangkat lunak berbasis Open Source di Indonesia, khususnya perangkat lunak Data Mining?

Ini beberapa curah-ide (brainstorming):
  • Identifikasi peraturan daerah, perpu, peraturan menteri, undang-undang, dan sebagainya yang saling kontradiksi satu sama lain.
  • Mengidentifikasi aliran uang yang terlibat di dalam pencucian uang (money laundering), khususnya untuk identifikasi pemilik rekeningnya, supaya bisa diajukan ke KPK.
  • Mencari tahu lapangan kerja yang betul-betul dibutuhkan di Indonesia, profesi apa yang paling dicari sama tenaga kerja Indonesia, profesi apa saja yang sudah jenuh.
  • Mencari potensi obat-obat tradisional Indonesia dengan menambang data DNA tumbuh-tumbuhan endemik.

Friday, October 02, 2009

Memantau Gempa

United States Geological Survey (USGS) punya situs web yang menampilkan informasi tentang gempa-gempa yang terjadi di seluruh dunia. Waktu Tasikmalaya diguncang gempa beberapa waktu yang lalu, situs usgs.gov masih tetap dapat diakses, sementara situs BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Indonesia sempat tidak dapat diakses selama beberapa saat.

Semoga tautan kedua situs tersebut dapat membantu bagi mereka yang ingin memantau gempa secara harian.